Rabu, Oktober 08, 2008

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGANTISIPASI KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI OLEH PETANI

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENGANTISIPASI KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI OLEH PETANI

Oleh :
Agus Purbathin Hadi
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram


Pembangunan pertanian dan pedesaan yang telah dilaksanakan selama ini, di satu sisi telah berhasil mengubah wajah pertanian dan perdesaan Indonesia. Disamping perubahan di bidang prasarana fisik, teknologi dan produktivitas pertanian, para petani Indonesia juga telah berubah secara nyata. Margono Slamet (1995) mengungkapkan bahwa pada umumnya profil populasi petani Indonesia telah berubah secara positif. Secara makro populasi petani telah menjadi lebih kecil jumlahnya secara persentil tetapi lebih tinggi kualitasnya, yang ditandai oleh lebih baiknya tingkat pendidikan mereka, lebih mengenal kemajuan, kebutuhan dan harapan-harapannya meningkat, dan pengetahuan serta keterampilan bertaninya juga jauh lebih baik.
Dengan memperhatikan keadaan dan perubahan pembangunan pertanian dewasa ini beserta tantangan-tantangan yang ada, sangat perlu dipersiapkan strategi komunikasi pembangunan yang efektif dalam menunjang pembangunan. Strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu. Lionberger dan Gwin (1982) menyatakan bahwa strategi komunikasi umumnya dirumuskan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu khayalak sasaran, pesan yang akan disampaikan, dan saluran yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Di sisi lain, teknologi produksi pertanian terus berkembang dan meningkat. Untuk itu, upaya penyebaran inovasi teknologi kepada petani dan nelayan juga perlu ditingkatkan. Mengkomunikasikan inovasi teknologi sampai dapat diterima dan diterapkan oleh petani dan nelayan bukan suatu hal yang mudah dan sederhana, karena masih banyak dijumpai kasus kegagalan penerapan teknologi oleh petani-nelayan di Indonesia. Masalah ini merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan penanganan yang serius, karena kegagalan penerapan teknologi oleh petani akan menimbulkan dampak negatif berupa hilangnya kepercayaan petani terhadap suatu teknologi, dan akan berpengaruh juga terhadap introduksi teknologi berikutnya, yang pada akhirnya akan menghambat program-program pembangunan. (download)

0 komentar: