Kamis, Oktober 02, 2008

Pembukaan PEDA KTNA XXII 2008 WUJUDKAN PERTANIAN BERWAWASAN AGRIBISNIS

Sektor pertanian selama ini cukup memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian daerah Bali. Tidak dapat dipungkiri masyarakat Bali masih didominasi oleh sektor ini, yang mampu menyerap tenaga kerja dan mampu bertahan meski dalam kondisi sulit sekalipun. Sebagai sektor yang cukup strategis, tidak saja peningkatan produksi pertanian yang perlu ditingkatkan namun juga perlu diupayakan peningkatan usaha agribisnis.

Demikian diungkapkan Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Bali, Drs. A.A.N Puspayoga pada acara Pembukaan PEDA (Pekan Daerah) Pertemuan Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan XXII di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng (8/9).

Acara yang akan berlangsung selama satu pekan ini, dari tanggal 8 sampai dengan 13 September 2008, merupakan pertemuan tingkat Provinsi para Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dari seluruh Bali, yang merupakan ajang saling tukar informasi, pengetahuan dan pengalaman antar sesama petani - nelayan, sekaligus juga merupakan forum konsultasi para petani nelayan dengan pemerintah dan kalangan pengusaha.

Untuk Tahun ini tema yang diangkat adalah “Dengan Revitalisasi Pertanian, Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan berlandaskan Tri Hita-Karana”. Tema ini sangat mendasar karena berkaitan dengan dicanangkannya Revitalisasi Pertanian 3 tahun yang lalu oleh Presiden RI.

Dalam kesempatan itu Gubernur mengajak para petani untuk meningkatkan kemandirian dan kemitraan Kontak Tani Nelayan selaku pelaku utama sistem dan usaha agribisnis, sehingga nantinya dapat menjadi dapat menjadi petani yang tangguh, mandiri dan sejahtera. Lebih jauh Gubernur menegaskan pada pentingnya pembangunan pertanian yang berwawasan agribsinis yaitu dengan mewujudkan pertanian yang modern, efisien dan tangguh, di mana para petani dan nelayan dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial dalam pengelolaan usaha yang profesional, antara lain menguasai teknologi, memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan mampu mengelola sumber daya alam pertanian secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Gubernur juga dengan antusias berharap tahun ini dapat dijadikan momentum positif dalam mempercepat cita-cita untuk mewujudkan pertanian yang berwawasan agribisnis ini kuat dan tangguh, yang nantinya akan mampu menghadapi persaingan global. (sumber : http://indonesia.go.id)

0 komentar: