Jumat, Januari 16, 2009

Air Irigasi: Mendatangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Petani Rarang

Succes Story Rarang Selatan

”Segala yang hidup itu dari air” (QS Al Anbiya: 30).
Semua makhluk hidup butuh air, jadi tiada kehidupan tanpa air.
Dengan demikian kedudukan air sangat penting dalam kehidupan kita sehari–hari, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk pertanian.

“Terimakasih P4MI, dengan adanya irigasi pompa saya bisa menanam jagung untuk pakan di musim kemarau. Batang jagung dari luasan 10 are setelah berumur satu bulan saya potong dan dijual langsung di lapang dengan harga Rp 600.000,- (setara dengan Rp 6 juta/ha)”. Demikian ungkap Pak Mansur salah seorang petani di Desa

Di sebagian Lombok Timur bagian Selatan, musim hujannya relatif singkat dan kadang–kadang tidak kontinyu. Tanaman pangan semusim sering mengalami gagal panen karena kekeringan dan varietas padi yang ditanam adalah varietas padi yang berumur dalam (sekitar 5 bulan). Begitu pula halnya dengan tanaman palawija (jagung) atau tembakau yang ditanam setelah padi dipanen. Melalui penerapan teknologi bercocok tanam padi dengan Sistem Gogo Rancah (GORA) yang dipadukan dengan penanaman varietas padi unggul berumur genjah (115 hari), maka kekurangan pangan dapat diatasi, namun demikian belum mampu meningkatkan pendapatan petani untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti biaya pendidikan, agama, sosial, dll. Dengan penerapan sistem gora ini petani masih sempat menanam palawija/tembakau setelah panen padi, akan tetapi tanaman sering mengalami stress kekurangan air, sehingga produksinya rendah, bahkan ada juga yang gagal panen.

Profile Desa
Desa Rarang, Kecamatan Terara terletak sekitar 13 km dari ibu kota Kabupaten Lombok Timur dan 45 km dari Mataram ibu kota propinsi NTB. Jumlah total penduduk Desa Rarang 9.275 jiwa, terdiri atas laki –laki 4.599 jiwa dan wanita 4.676 jiwa. Penduduk miskin merupakan mayoritas yaitu sebanyak 2.275 KK (74,6%), sehingga lokasi ini terpilih sebagai salah satu desa binaan P4MI.

Lahan pertanian berupa lahan sawah seluas 635 ha, yang terdiri dari sawah irigasi teknis 180 ha, setengah teknis 254 ha, dan sawah tadah hujan seluas 201 ha. Mata pencaharian kebanyakan penduduknya adalah bertani (85%). Pada umumnya petani dalam satu tahun hanya bisa menanam 2 (dua) kali, walaupun tanaman kedua sering juga gagal panen karena kekurangan air.

Lebih Lengkap Baca/Click ---> Download file and view with PDF

KID Jenggik Utara | Succes Story

“Masyarakat Desa Jenggik Utara sudah lama mendambakan bendung/embung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air baik untuk keperluan pertanian maupun air minum, tetapi tak kunjung terwujud. Alhamdulillah, pada tahun 2005 P4MI melalui KID telah mengalokasikan dana stimulan sebagai pancingan untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan embung secara gotong royong“, demikian ucap Tuan Guru Fadli seorang tokoh masyarakat dan pemuka agama Desa Jenggik Utara. Ditambahkan oleh beliau “Mari kita berdemo dalam bekerja“.

Profil Desa

Desa Jenggik Utara Kecamatan Montong Gading adalah salah satu desa lokasi kegiatan P4MI TA. 2005 berjarak sekitar 20 km dari ibukota Kabupaten Lombok Timur. Terletak di ketinggian 300 M dpl, dengan luas wilayah 485 Km². Jumlah penduduknya 4.838 jiwa, yang terdiri dari 2.232 laki–laki dan 2.606 perempuan. Penduduk sangat miskin dan miskin 56,52%. Petani ada 2.489 orang (51,45%) dengan rata–rata pemilikan lahan usaha tani 0,2–0,3 ha.

Kelembagaan KID
Pembentukan Komite Investasi Desa (KID) merupakan salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat tani dari P4MI. Misi utama yang diemban KID adalah untuk meningkatkan kemampuan petani dalam perencanaan dan pelaksanaan investasi sarana/prasarana tingkat pedesaan yang dibutuhkan dalam mendukung inovasi produksi dan pemasaran hasil pertanian. Salah satu tugas utama KID adalah memfasilitasi dan memvalidasi usulan investasi tingkat desa dan mepresentasikannya di tingkat Forum Antar Desa (FAD) yang akan menyeleksi usulan tersebut layak atau tidak layak untuk didanai P4MI.

Kepengurusan KID terdiri atas 5 orang dengan komposisi; masing-masing satu orang untuk jabatan Ketua, Sekretaris dan Bendahara serta dua orang anggota. Kriteria anggota KID antara lain: Bukan aparat desa atau pengurus kelembagaan yang sudah ada di desa; aktifis yang memiliki visi dan misi pemberdayaan masyarakat dan memiliki rasa keberpihakan kepada petani kuhusnya petani miskin; serta lebih diutamakan yang memiliki ketrampilan dan pengalaman di bidang usahatani atau agribisnis.

Lebih Lengkap -- > Download and view with PDF

Sabtu, Januari 03, 2009

PENDAMPINGAN DESA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

Kegiatan Pengembangan Agribisnis Perdesaan di Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan di 2 desa, yaitu Desa Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun, dan Desa Perian Kecamatan Montong Gading.


Desa Sembalun Lawang
Kegiatan pendampingan petani di Desa Sembalun Lawang pasca panen raya kentang adalah memfasilitasi petani untuk pengolahan produk kentang. Dari panen kentang petani Sembalun, terdapat 5 % dari total produksi kentang yang tidak bisa diterima (reject) oleh pabrik (PT Indofood Fritolay), misalnya karena diameter tidak memenuhi standar dan atau rusak karena perlakuan panen yang keliru. Untuk tahun 2009, Kelompok Tani Horsela mendapatkan kuota sebesar 5000 ton (y\untuk tahun 2008, kouta sebesar 3000 ton), yang berarti kentang reject akan bertambah pula volumenya.
Untuk memanfaatkan ketang reject tersebut, petani akan melakukan pengolahan menjadi produk makanan seperti kripik kentang, tepung kentang, bahan fried pottato, dan sebagainya. Pihak BPTP NTB telah memberikan pelatihan dan bantuan peralatan untuk pengolahan kentang, namun dari segi teknologi pengolahan dan kapasitas masih terbatas.
Pada saat NSC Meeting, Team Leader LSM Nasional mendapatkan informasi dari pihak Direktorat Jenderal Pengolahan Hasil Pertanian (Ditjen PHP) Departemen Pertanian tentang adanya dana untuk Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3). Untuk itu, Koordinator SLK dan SLK memfasilitasi Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Nurul Huda Nahdlatul Wathan Desa Sembalun Lawang membuat proposal LM3 untuk pengolahan hasil pertanian. Sampai akhir Desember 2008, penyusunan proposal masih dalam proses.

Desa Perian
Untuk Desa Perian, pada tahun 2009 akan difokuskan pada usahatani ternak sapi, baik pengemukan sapi potong maupun pembibitan Sapi Bali. Peluang ini cukup besar karena Gubernur NTB pada HUT NTB Emas (50 Tahun) pada tanggal 17 Desember 2008 mencanangkan Propinsi NTB sebagai ”NTB Bumi Sapi”. Sumber pendanaan disediakan Dinas Peternakan Propinsi NTB dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur, serta juga kesiapan PT PNM (Persero) untuk menjadi investor. Pihak perbankan, seperti PT Bank NTB dan Bank BRI juga menyatakan kesiapan untuk memberikan pinjaman usahatani ternak sapi.